Senin, 02 Juni 2014

Tugas 9 : Manajemen Resiko Keuangan



MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap  volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya. Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapasitas kecil. Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap. Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalm kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Risko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

PERLUNYA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Lagipula, investor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya semakin berharap agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dighadapi secara aktif. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran. Manfaat yang sama juga tersedia bagi lembaga keuangan.
PERANAN AKUNTANSI
•Membantu dalam mengidentifikasi eksposur pasar
•Mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif
•Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu
•Mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.
IDENTIFIKASI RISIKO PASAR
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko melihat hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
MENGKUANTIFIKASI PENYEIMBANGAN
Peranan lain yang dimainkan para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Mungkin manajemen lebih suka untuk mempertahankan beberapa risiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan risiko dirasakan lebih tinggi daripada manfaatnya.
MANAJEMEN RISIKO DI DUNIA DENGAN KURS MENGAMBANG
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup
(1) antisipasi pergerakan kurs
(2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
(3) perancangan strategi perlindungan yang memadai
(4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
§ Perbedaan inflasi (inflation differential).
°         Bukti menunjukkan bahwa laju inflasi yang lebih tinggi di suatu negara, cenderung akan diimbangi dalam beberapa waktu dengan pergerakkan dengan nilai yang setara tetapi berlawanan dalam nilai mata uangnya.
§ Kebijakan moneter (monetery policy).
°         Suatu peningkatan dalam pasokan uang suatu negara yang melebihi laju pertumbuhan riil hasil keluaran nasional mendorong timbulnya inflasi, yang mempengaruhi kurs.
§Neraca Perdangan (balance of trade).
°         Pemerintaha sering kali memanfaatkan devaluasi mata uang untuk menyelesaikan neraca perdaganga yang tidak , menguntungkan (yaitu apabila ekspor<impor).
§Neraca pembayaran (balance of payment).
°         Suatu negara yang menghabiskan (mengimpor) dan berinvestasi lebih banyak di luar daripada yang dihasilkan (diekspor) atau diterimanya dalam bentuk investasi luar negeri akan mengalami tekanan penurunan nilai mata uangnya.
§Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserves and debt capacity).
°         Suatu negara yang mengalami defisit neraca pembayran terus menerus dapat mengantisipasi terjadinya devaluasi dengan menurunkan tabungan (yaitu jumlah cadangan moneter internasional) atau menurunkan kapasitas pinjaman luar negerinya. Karena jumlah sumber daya ini menurun, kemungkinan terjadinya devaluasi meningkat.
§Anggaran nasional (national budget).
°         Defisit yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang sangat besar juga memperburuk inflasi.
§Kurs forward (fordward exchange quotations).
°         Suatu mata uang asing yang dapat diperoleh untuk penyerahan di masa depan dengan tingkat diskonto yang signifikan menandakan berkurangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
§Kurs tidak resmi (unofficial rates).
°         Peningkatan dalam selisih antara kurs resmi dan tidak resmi atau kurs pasar gelap menunjukkan tekanan yang makin meningkat terhadap pemerintah untuk menyesuaikan kurs resminya dengan kurs pasar yang lebih realistik.
§Perilaku mata uang terkait (behaviour of related currencies).
°         Mata uang suatu negara umumnya bergerak dalam pola yang sama dengan mata uang negara-negara yang memiliki ikatan ekonomi yang erat.
§Perbedaan suku bunga (interest rate differentials).
°         Perbedaan suku bunga antara dua negara menunjukkan prediksi perubahan dalam kurs spot pada masa mendatang.
§Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices).
°         Karena arbitrase mengaitkan suatu harga ekuitas luar negeri di negara asal dengan nilai mata uang domestik, perubahan dalam harga opsi suatu ekuitas asing dalam mata uang domestik menandakan perubahan dalam ekspektasi pasar terhadap kurs valuta asing di masa depan.

Hal-hal di atas membantu dalam memprediksikan arah pergerakan mata uang. Namun demikian, biasanya masih tidak cukup untuk memprediksikan waktu dan magnitudo perubahan mata uang. Faktor politik sangan mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara. Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau revaluasi seringkali menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer) dan bukan penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu, kontrol impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang. Kesadarab politik di suatu negara yang mata uangnya berada dalam tekanan merupakan hal penting. Hal ini akan membantu manajer keuangan untuk mencerna apakah pemerintah akan cenderung mel;akukan intervensi pasar atau bergantung pada solusi pasar bebas.
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward) menunjukkan adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing di masa mendatang. Informasi yang secara umum tersedia segera terwujud dalam kurs valas kini. Dengan demikian, informasi tersebut tidak terlalu bernilai dalam memprediksi kurs di masa mendatang. Dalam kondisi ini, perubahan kurs valas merupakan respons acak terhadap informasi baru atau peristiwa yang tak terduga. Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs di masa mendatang. Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas kurs di kalangan pelaku pasar. Jika peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus mengatur masalah masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses inin dikenal sebgai manajemen potensi risiko. MANAJEMEN POTENSI RISIKO
Menyusun struktur permasalahan perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mnegubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko : translasi dan transaksi.

POTENSI RISIKO TRANSLASI
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah. Bedasarkan definisi ini, pos-pos neraca dalam mata uang asing yang terpapar risiko kurs adalah pos-pos yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini (dan bukan kurs historis). Dengan demikian, potensi risiko translasi diukur berdasarkan perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahaan dalam mata uang asing yang terpapar. Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini seringkali disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini devaluasi mata uanga asing menyebabkan kerugian transl

Refrensi

Nama               : Wendhy. Asmoro
NPM               : 28210473
Kelas               : 4 EB 21
Mata Kuliah    : Akuntansi Internasional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar