Banggar
Setujui Anggaran Belanja 2014 Rp1.842,45 Triliun
Rabu,
23 Oktober 2013 21:39 wib
Petrus
Paulus Lelyemin - Okezone
JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI
menyepakati anggaran belanja pemerintah untuk tahun 2014 sebesar Rp 1842,45
triliun dalam usulan RAPBN 2014. Adapun anggaran belanja terbesar di belanja
subsidi energi dengan Rp 282,1 triliun.
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah 2014 ini telah setujui," kata Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit yang langsung memimpin rapat kerja Banggar bersama pemerintah di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Belanja pemerintah yang disepakati terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.249,9 triliun dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp 592,5 triliun. Anggaran subsidi energi sendiri terdiri atas belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan LPG sebesar Rp 210,9 triliun dan subsidi Listrik Rp 71,3 triliun.
Sementara itu, pendapatan negara disepakati Rp 1.667,14 Triliun. Pendapatan perpajakan sebesar Rp 1.280,3 Triliun dan bukan pajak Rp 370,7 Triliun. Rasio pajak 12,35 persen atau lebih tinggi dari APBN Perubahan 2013 yang sebesar 12,21persen. Maka dari itu, defisit anggaran di setujui sebesar 1,69 persen atau Rp 175,3 triliun.(rez)
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah 2014 ini telah setujui," kata Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit yang langsung memimpin rapat kerja Banggar bersama pemerintah di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Belanja pemerintah yang disepakati terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.249,9 triliun dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp 592,5 triliun. Anggaran subsidi energi sendiri terdiri atas belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan LPG sebesar Rp 210,9 triliun dan subsidi Listrik Rp 71,3 triliun.
Sementara itu, pendapatan negara disepakati Rp 1.667,14 Triliun. Pendapatan perpajakan sebesar Rp 1.280,3 Triliun dan bukan pajak Rp 370,7 Triliun. Rasio pajak 12,35 persen atau lebih tinggi dari APBN Perubahan 2013 yang sebesar 12,21persen. Maka dari itu, defisit anggaran di setujui sebesar 1,69 persen atau Rp 175,3 triliun.(rez)
Analisis : Alokasi dana belanja Negara sebenarnya baik
jika diarahkan ke sisi infrastruktur
contohnya : transportasi masal,
pembenahan tata letak ruang kota, dan Pembangunan Industri desa. Karena hal ini
cenderung bersifat attack atau keluar dari permasalahan ekonomi yang selama ini
terjadi di Indonesia sedangkan alokasi
dana yang selama ini pemerintah lakukan itu cenderung ke arah pertahanan bukan jalan
keluar untuk terlepas dari masalah perekonomian dan investasi jangka panjang karena hal ini dapat menciptakan iklim ekonomi yang mandiri.
Mata Kuliah : B. Indonesia 2
Dosen : Edi Prihantoro
Nama : Wendhy Asmoro
NPM : 28210473
Kelas : 4EB21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar