Sabtu, 04 Januari 2014

Analisis Berita ( Tulisan )

Bangun Jalur Kereta Sumatera, Kemenhub Anggarkan Rp64 T

Jum'at, 03 Januari 2014 15:24 wib
Hendra Kusuma - Okezone
Ilustrasi ( Foto : Okezone) Ilustrasi ( Foto : Okezone)
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan pembangunan jalur kereta di wilayah Sumatera sepanjang 2.000 kilometer (km). Adapun pembangunan jalur tersebut diperkirakan membutuhkan dana sekira Rp64 triliun dan pembangunannya akan dilakukan hingga 2020.

Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono menuturkan, pengoperasian kereta api Sumatera untuk pertama kainya akan diperuntukan sebagai kereta barang. Hal ini juga merupakan salah satu upaya memperlancar arus barang di Indonesia, di mana jalur kereta ini membentang dari Utara hingga Selatan pulau Sumatera.

"Ini kereta barang. Kita fokuskan untuk barang. Karena kalau penumpang kan memang tidak banyak pemukiman disitu. Beda sama kota besar," kata Bambang di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2013).

Bambang menambahkan, pembangunan kereta api Sumatera memang difokuskan untuk mengurangi kapasitas kendaraan di jalan raya. Namun, sebagai langkah awal, kereta tersebut digunakan sebagai jalur kereta barang.

"Terutama untuk kereta barang. Tapi memang idol capacity-nya itu dipakai untuk penumpang. Jadi bisa dialihkan. Fokusnya kan untuk mengurangi kapasitas jalan raya," tambahnya.

Selain itu, pembangunan kereta api Sumatera dapat dilakukan secara bertahap, misalnya awal pembangunan dilakukan dari Sumatera Selatan, Lampung yang mengarah ke Siamangke.

"Kemudian ada jalur baru, itu yang kemudian dikembangkan. Jadi lebih fokus ke arah sumatera utara, kemudian Riau dan sumsel. Jadi berkembangnya itu dimulai dari pusat-pusat pertumbuhan. Seperti mekar gitu ya. Jadi mengalir ke daerah-daerah disekitarnya. Kemudian nanti nyambung," jelasnya.

Tidak hanya itu, sambung Bambang, proyek pembangunan ini juga dibagi atas tiga komponen. Pertama dari arah pengembangan kawasan, kedua Ditjen Kereta Api, lalu dari pihak pelabuhan Kuala Tanjung.

"Kan satu paket. Jadi akses itu tidak hanya jalur jalan, tapi juga jalur KA, jalurnya sepanjang 50 km, tapi itu dibagi tiga, ada yang di tugasnya pengembang kawasan, ada Dirjen KA, dan satu lagi pelabuhan. Ada tiga komponen," tutupnya. (kie) (wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar