PERKEMBANGAN
DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNSIONAL
1.1
Perkembangan Akuntansi Internasional
Menurut Choi et. Al (1998;
36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi
standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok
dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang
berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di
negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat
nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah
pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman,
ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II
memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua
aktivitas ekonomi nasional secara total.
2.Sistem Politik
Sistem politik yang ada
pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut
“mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi.
Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20,
“diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke
filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika.
Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi
di Jepang dan Swedia.
3.Sifat Kepemilikan
Bisnis
Kepemilikan publik yang
besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan
pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik
yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang
dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan
ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di
Perancis telah membatasi komunikasi
keuangan yang efektif
hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan
Bank yang tinggi di
Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda.
Di AS, AICPA membuat
rekomendasi khususbagi standar dan praktik akuntansi
keuangan tertentu yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang
lebih kecil.
4.Perbedaan Besaran dan
Kompleksitas
Perusahaan-Perusahaan
Bisnis Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut,
mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk
masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini
bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang
berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang
berbeda dengan sistemakuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.Iklim Sosial
Iklim sosial turut
memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di
Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss
masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi
pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi
sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6.Tingkat Kompetensi
Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau
kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat
menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output
akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca,
mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7.Tingkat Campur Tangan
Bisnis Legislatif
tertentu. Seperti di
Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi
sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi
penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang
beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban
membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8.Ada Legislasi
Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus,
terdapat peraturan legislative khusus
untuk aturan-aturan dan
teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan
dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9.Kecepatan Inovasi
Bisnis
Semula, kegiatan merger
dan akuisisitidak diperhitungkan secara akuntansi,
namun karena
penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut
berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10.Tahap pembangunan
Ekonomi
Negara yang masih
mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang
berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat
ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih
kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan
adalah akuntansi kas sederhana.
11.Pola pertumbuhan
Ekonomi
Kondisi perekonomian
yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada
sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada
negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12.Status Pendidikan
dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan
profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local
suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara 6lain
mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor
akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam
akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional
beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal
dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak
akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam
daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
1.2
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Menurut Choi et.al(1998
; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional
yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1.Pola Pengembangan
Komparatif
Pendekatan yang
dikembangkan oleh Muelleryang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat
diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi
pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen,
dan pendekatan akuntansi seragam.
Pola
Makroekonomis
Tujuan perusahaan
bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan
mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam
dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada
kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan
secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut,
karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi
dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat
timbal balik. Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
2.Perusahaan bisnis
mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya
dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
3.Kepentingan publik
dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat
dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang
berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan
dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan
produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya
tertentu dengan cepatjika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi
regional atau nasional.
Pola
Mikroekonomis
Ekonomi yang
berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat
campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar
kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan
masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu
orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal
ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana
orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnissebagai inti urusan dalam ekonomi
yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi
bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi
akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama,
yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan
yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
1.Perusahaan
menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2.Kebijakan utama
perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3.Optimasi dalam
pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4.Akuntansi, sebagai
cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari
analisis ekonomi.
Konsep
akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi
adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah
investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin
Independen
Menganggap akuntansi
sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan
bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang
disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan,
maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan.
Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin
yang independen.
Keseragaman
Akuntansi
Ada tiga pendekatan
praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :
1.Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan ini,
keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu
data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh
karakteristik-karakteristikbisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data
dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu
pendekatan pragmatisyang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering
dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi
suatu cabang industri atau perdagangan
2.Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi
keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini
mengakaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan
publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan
seperti itu. Pertimbangan-pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan
kedua, dan pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan
paling atas.
3.Pendekatan teknis
Pendekatan akuntansi
teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para akademisi.
Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh
keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan
ini juga merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada
karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi
atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada
hakekatnya bersifat teoritis.
Wolk & Tearney,
(1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan
untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1.Absolute uniformity
2.Circumstantial
uniformity
3.Purposive uniformity Absolute
uniformity,
berarti satu set
standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku
di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan
ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis
transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana
keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan
mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya
kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Nama : Wendhy. Asmoro
NPM : 28210473
Kelas : 4 EB 21
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar