SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Bahasa
Indonesia pada dasar nya berasal dari bahasa melayu , perkembangan nya sebelum
kemerdekaan dimulai pada era keraaan Sriwijaya (Palembang) pada saat itu bahasa
melayu dipakai sebagai bahasa dalam perdagangan , sebagai alat komunikasi dalam
kerajaan , dan sebagai penghubung antar suku di nusantara. Oleh karena kerajaan
Sriwajaya sangat berpengaruh dalam perdagangan internasional dan menguasai
sebagian besar perairan di Indonesia , maka perkembangan nya pun semakin pesat
sehingga para pedagang mau tidak mau harus menggunakan bahasa melayu dalam
kegiatan perdagangan nya, para peneliti menyebut nya sebagai bahasa Melayu
Pasar Penemuan prasasti berbahasa Melayu
Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan di dekat Bogor (Prasasti
Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran penggunaan bahasa ini di
Pulau Jawa. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon,
berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Kajian linguistik terhadap sejumlah teks menunjukkan bahwa paling sedikit
terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada masa yang
berdekatan. Sayang sekali, bahasa Melayu Kuna tidak meninggalkan catatan dalam
bentuk kesusasteraan, meskipun laporan-laporan dari Tiongkok menyatakan bahwa
Sriwijaya memiliki perguruan agama Buddha yang bermutu. Pada abad ke 15 terjadi
perubahan bentuk pada bahasa melayu yang menjadi bentuk resmi bahasa melayu
karena dipakai oleh kesultanan Malaka yang kelak akan menjadi bahasa Melayu
tinggi. Penggunaan nya terbatas pada kalangan keluraga kerajaan di sekitar
Sumatera, Jawa , dan Semenanjung Malaya. Alfred Russel Wallace menuliskan di
Malay Archipelago bahwa "penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa
tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari
negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah,
tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang
digunakan di seluruh Hindia Belanda." Selanjutnya, Jan Huyghen van Linschoten,
di dalam buku Itinerario ("Perjalanan") karyanya, menuliskan bahwa
"Malaka adalah tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai negara. Mereka
lalu membuat sebuah kota dan mengembangkan bahasa mereka sendiri, dengan
mengambil kata-kata yang terbaik dari segala bahasa di sekitar mereka. Kota
Malaka, karena posisinya yang menguntungkan, menjadi bandar yang utama di
kawasan tenggara Asia, bahasanya yang disebut dengan Melayu menjadi bahasa yang
paling sopan dan paling pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh."
Bahasa
melayu menyebar hinga ke pelosok di Indonesia seiring dengan penyebaran agama
islam serta makin berkembang dan kokoh keberadaannya karena bahasa melayu mudah
di serap oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar Pulau,
antar suku , antar pedagang antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di
wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan
rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu
menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Perkembangan
Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
- Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar
para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari
“Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya
sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu
Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa
Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara
konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh
berbagai lapisan masyarakat indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa indonesia. Bahasa indonesia di
resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste,
Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik,
bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang
dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19 .Dalam perkembangannya ia
mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa
Melayu tetap di gunakan proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat
ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung
Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh
lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu
dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa
indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur
adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.
Meskipun demikian , bahasa indonesia
di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-perguruan. Di media massa,
sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik
lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh
semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara
serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu
yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi
oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai
bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan
bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam
berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara
mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa
Indonesia. Komunikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa
nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan
penuh dengan tantangan. Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya
kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa
nasional sebagai salah satu ciri cultural, yang ke dalam menunjukkan sesatuan
dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.
BAHASA
SEBAGAI JATI DIRI BANGSA
Yang membedakan suatu bangsa adalah
dari bahasa nya , yang mengangkat kebesaran suatu bangsa juga dari bahasa nya ,
yang mencerminkan kepribadian suatu bangsa terlihat dari bahasa nya. Hal ini
sangat jelas bahwa penting nya sebuah bahasa dalam mendeskripsi suatu bangsa
oleh sebab itu bahasa merupakan sebagai jati diri suatu bangsa.Seperti hal nya bangsa Indonesia yang memiliki jati diri yang
membedakannya dari bangsa yang lain di dunia. Jati diri itu sekaligus juga
menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia di antara bangsa lain.
Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu
adalah bahasa, dalam hal ini tentu bahasa Indonesia. Hal itu sejalan dengan
semboyan yang selama ini kita kenal, yaitu “bahasa menunjukkan bangsa”.Oleh sebab itu kita sebagai bangsa
Indonesia pada saat kita berbahasa Indonesia seharusnya kita
menggunakannya sedemikian rupa sehingga jati diri kita sebagai bangsa Indonesia
tetap tampak dan terjaga dan pada saat kita menggunakan bahasa daerah,
hendaknya bahasa daerah yang kita gunakan itu juga mencerminkan jati diri
keetnisan kita masing-masing. Dengan kata lain, jati diri sebagai bangsa
ataupun suku bangsa/kelompok etnis perlu ditampilkan dalam setiap pandangan,
sikap, dan perbuatan yang salah satu bentuk pengungkapannya adalah perilaku
berbahasa.Seringkali masyarakat Indonesia mencampur aduk kan bahasa asing
dengan bahasa Indonesia,hal ini dapat merusak dalam tatanan bahasa yang
sesungguh nya dan justru tidak menunjukkan identitas sebagai bangsa Indonesia
itu sendiri,kita harus bangga dengan bahasa nasional kita yaitu bahasa
Indonesia karena sesungguh nya bahasa Indonesia adalah hasil selektif perkataan
yang terbaik yang di wariskan oleh nenek moyang kita untuk mempersatukan
bangsa.Ke-ragaman dan ke-etnikan justru dijadikan suatu identitas bukan alat
peng kotak-kotakan dan alat pembeda bagi setiap suku,justru hal ini yang
membuat kita merasa bangga pada mesti nya terhadap bangsa Indonesia karena ke
etnikan itu disatukan oleh suatu bahasa yaitu bahasa Indonesia, rasa memiliki
dan kecintaan kita terhadap bahasa Indonesia harus ada pada seseorang yang
menganggap diri nya adalah bangsa Indonesia. Demikian-lah penulisan saya
mengenai Sejarah Bahasa Indonesia
dan Bahasa Sebagai Jati Diri,mohon
maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan.Sekian dan terimakasih.
sumber : http://indosastra.com/bahasa-indonesia/sejarah/
http://blog.wisma-bahasa.com/?p=17
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
sumber : http://indosastra.com/bahasa-indonesia/sejarah/
http://blog.wisma-bahasa.com/?p=17
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar